Kamis, 17 Juni 2010

Menjajal Offroad di Cikole...

"Ikut Offroad yokk.." mendengar ajakan tersebut tanpa pikir panjang lagi langsung saya menjawab dengan lantang...AyyOOO.!!!
Jumat 4 Juni 2010 selepas sholat jumat saya bersama beberapa rekan segera memilih landrover mana yang akan kami tumpangi mengarungi hutan disekitar gunung tangkuban perahu...pilihan jatuh pada Landrover warna putih.
Setelah berdoa sejenak siputih segera bergerak berisi 1 driver dan 8 orang penumpang yang sibuk berteriak-teriak, menjerit-jerit, photo-photo dan curi-curi pandang.....lebih dari itu kata-kata 17 tahun keatas keluar dengan bebasnya...kenapa bisa begitu..?? 2 orang rekan terbiasa latah, setiap menghadapi lubang..jalan curam...becek berlumpur bukannya berdoa malah ngomong yang ngak bener……belum lagi diselingi dengan canda-canda khas anak mudah menambah seru suasana….
Ditengah perjalanan hujan turun dengan ceria-nya membuat kami bertambah “ngeri”…jalan berliku, berbatu, licin, hutan hujan tropis dan udara yang segar membuat kami semakin merasa bebas merdeka….lepas dari rutinitas dan kepenatan. Setiap ada lokasi yang bagus segera saja kamera beraksi..jeprat..jepret lumayan buat kenang-kenangan, setelah 4 jam terombang-ambing di dalam si putih, rasa bosan mulai menyeruak untunglah kita segera sampai di rest point terakhir…udara yang dingin, membuat erwin dan seno segera menyeruput kopi hangat…sementara saya seperti biasa mencari pohon dan terlindung untuk….pipis…xi..xi..xi.
Puas berphoto-photo segera si putih meluncur ke Hotel untuk beristirahat dan berendam air hangat.
Bau tanah basah, hutan, udara yang segera membuat saya rindu ke tuk kembali menyambangi gunung-gunung yang dahulu pernah di daki….saya merindukan masa-masa itu….hhhmmmm I’m definitely miss that moment….where are u guys..can we go to mountain again together like old time..where are u SKAMP..!!
Pelajaran yang bisa diambil dari offroad adalah…selalu ada yang indah-indah disaat kita bergelut dengan kesulitan…enjoy aza…!!

Rabu, 16 Juni 2010

Hujan Bulan Juni

Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu dijalan itu
Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu

(Sapardi Djoko Damono)

Seorang kawan mengirimkannya melalui email....tapi entah kenapa ada sesuatu yang membuat saya merasakan suasana tenang dan damai, padahal sudah berulang kali saya baca puisi ini....hmmm mungkin juga karena seminggu ini hujan turun setiap paginya, membuat malas beraktifitas dan ingin bersantai sejenak melepaskan diri dari rutinitas dan kepenatan .
Wwwhhhhaahhh....miss some moments.....miss my dark sweet girl.....